Senin, 12 Mei 2014

ANAK YANG MENDERITA KETIDAKMAMPUAN


ANAK YANG MENDERITA KETIDAKMAMPUAN

       Apakah kita sudah mengetahui tentang anak yang menderita ketidakmampuan (children with disabilities).
Disini saya akan menyajikan faktor-faktor anak yang menderita ketidakmampuan:
1      Ketidakmampuan belajar (learning disability): mempunyai kecerdasan normal atau diatas normal, kesulitan dalam setidaknya satu mata pelajaran atau biasannya beberapa mata pelajaran, tidak mempunnyai problem atau ganggun lain, contohnya Bunga tidak bisa mengingat nama-nama guru dan teman sekelasnya, John yang berumur 11 tahun mengatakan bahwa dia sulit membaca dan sering kali dia tidak paham suatu kata atau kalimat.
2.      Retardasi mental: kondisi sebelum usia 18 tahun yang ditandai dengan rendahnya kecerdasan (biasannya nilai IQ-nya di bawah 70) dan sulit untuk beradaptasi dengan kehidupan sehari-hari, anak dengan retardasi mental berat kemungkinan besar menunjukkan tanda-tanda komplikasi neurologis, seperti cerebral palsy, epilepsi, gangguan pendengaran, gagguan penglihatan, atau cacat bawaan metabolis lainnya yang mempengaruhi sistem saraf pusat.  
3.      Gangguan indra: terbagi dari 2 yaitu:
-          Gangguan penglihatan adalah anak yang hanya bisa melihat dengan jarak pandang antara 20/70 dan 20/200 (dalam sekala snellen dimana angka normalnya adalah 20/20). Untuk mengajar anak yang menderita gagguan atau kerusakan pada penglihaan adalah menentukan modalitas seperti sentuhan atau pendengaran.
-          Gangguan pendengaran, gangguan ini dapat menyulitkan proses belajar, anak yang tuli secara lahir atau menderita tuli saat masih kanak-kanak biasannya lemah dalam kemampuan bicara dan bahasannya, ada dua kategori dalam membantu pengajaran gangguan pendengaran, pendekatan oral dan manual, pendekatan oral antara lain menggunakan metode membaca dengan gerak bibir(menggunakan alat visual untuk mengajar membaca. Dan pendekatan manual adalah dengan bahasa isyarat dan mengeja jari (finger spelling).
4.      Gangguan fisik: gangguan fisik anak adalah gangguan ortopedik, cerebral palsy, gangguan kejang-kejang.
-          Gangguan ortopedik biasannya berupa keterbatasan gerak atau kurang mampu mengontrol gerak karena adannya masalah di otot, tulang, atau sendi, gangguan ini bisa disebabkan oleh problem pranatal (dalam kandungan) atau perinatal (menjelang atau sesudah kelahiran).
-          Cerebral palsy adalah gangguan yang berupa lemahnya kordinasi otot, tubuh sangatt lemah dan goyah atau bicara tidak jelas, penyebab umumnya adalah kekurangan oksigen dalam kelahiran.
-          Gangguan kejang-kejang jenis yang paling dijumpai adalah epilepsi gangguan saraf yang biasannya di tandai dengan serangan terhadap sensorimotor atau kejang-kejang. Epilepsi muncul dalam beberapa bentuk yang berbeda-beda seperti absent seizures anak yang mengalami kejang-kejang dalam durasi sinkat (kurang dari 30 detik). Bentuk lainnya adalah tonic-clonic anak akan kehilangan kesadaran dan menjadi kaku, gemeteran dan bertingkah aneh.
5.      Gangguan berbicara dan bahasa antara lain masalah dalam berbicara seperti gangguan artikulasi, gangguan suara, dan gangguan kefasihan bicara.
-          Gangguan artikulasi  adalah gangguan dalam problem dalam mengucapkan suara secara baik dan benar.
-          Gangguan suara tampak dlam ucapan yang tidak jelas, keras, terlalu kencang, terlalu tinggi daan terlalu rendah.
-          Gangguan kefasihan  atau kelancaran bicara biasannya dinamakan gagap.
-          Bahasa reseptif  adalah penerimaan dan pemahaman atas bahasa.
-          Bahasa ekspresif berkaitan dengan kemampuan menggunakan bahasa untuk mengekspresikan pikiran dan berkomunikasi dengan orang lain.
6.      Attention deficit hperactivity disorder atau ADHD adalah bentuk ketidakmampuan anak yang ciri-cirinya antara lain: kurang perhatian, hiperaktif, impulsif.
-          Anak yang kurang perhatian(inattentive) sulitberkonsentrasi pada satu hal yang mungkin cepat bosan mengerjakan tugas.
-          Anak hiperaktif menunjukkan level aktivitas fisik yang tinggi, hampir selalu bergerak.
-          Anak impulsif sulit mengendalikan reaksinnya dan gampang bertindak tanpa fikir panjang.
7.      Gangguan perilaku dan emosional problem yang sangat serius dan terus menerus yang berkaitan dengan hubungan, agresi, depresi, ketakutan yang berkaitan dengan persoalan pribadi atau sekolah, dan juga hubungan dengan karakteristik sosio-emosional.
-          Defresi adalah jenis gangguan mood dimana pengidapnya merasa dirinnya tak berharga sama sekali, percaya bahwa keadaan tidak akan pernah membaik, dan tampak lesu dan tidak bersemangat dalam jangka waktu yang lama.
-          Problem emosional dan mood (suasana hati) negatif ini dalam beberapa jam atau beberapa hari dan merasakan kecemasan.
       Nah semoga bermanfaat bagi kita semua setelah mengetahui faktor-faktir penyebab anak yang menderita ketidakmampuan (children with disabilities).