Senin, 29 Desember 2014

Analisis Penomena Berdasarkan Teori Martin Sligman(Positive Psychology)



PENOMENA

Perlunya psikologi positif di tempat kerja
     
    Banyak penomena yang perlu kita ketahui di dalam suatu lingkungan perusahaan yang selalu menuntut karyawan-karyawan yang harus berkompeten dalam bekerja dan kejujuran dalam setiap hal apapun untuk membentuk kepercayaan, terkadang ada juga karyawan yang berbuat hal-hal yang sedikit menyimpang dalam hal kejujuran.
     
    Sudah pasti semua perusahaan ingin membangun karyawan mereka menjadi seseorang yang kreatif, cerdas, jujur, kolaboratif, berkontribusi dan penuh motivasi akan kerja di dalam perusahaan untuk membangun dan mengembangkan kekuatan individu. Terlepas dari ini, perusahaan bisa mendapat keuntungan secara signifikan dari kesejahteraan karyawan, hal ini menjadi penting untuk sejumlah alasan bahwasannya orang dewasa begitu banyak menghabiskan sebagian besar waktu mereka untuk bekerja. Tempat kerja pasti akan memiliki pengaruh besar pada kehidupan mereka. 

     Ketika sebuah tempat kerja meningkatkan kesejahteraan positif, karyawan lebih cenderung untuk menempatkan diri mereka sebaik mungkin kedalam pekerjaan mereka, memberikan keuntungan bagi perusahaan, dan menghasilkan karya yang lebih kreatif dan inovatif, jelas semuannya meningkatkan laju laju perusahaan secara keseluruhan. 

     Oleh karean itu, untuk mendapatkan karyawan yang diperlukan proses seleksi dapat ditingkatkan dengan menilai kekuatan dan kemampuan pelamar dalam hal bagaimana mereka dapat berkontribusi pada kebutuhan perusahaan, dan bagaimana perusahaan dapat bekerja dengan karyawan mereka untuk menemukan bagaimana cara-cara dimana individu dapat memaksimalkan kontribusi atau kekuatannya, sehingga memberikan dia pekerjaan yang berhubungan dengan tanggung jawab.
Ada enam variabel yang terkait dengan kepribadian yang bahagia, yang dikembangkan oleh  Martin Sligman sebagai psikologi positif:  

·         Repressive-defensiveness: informasi bawah sadar dalam menghindari ancaman yang mengakibatkan menyangkal pengalaman negatif dan emosi hubungan negatif dengan pengalaman mereka; skor seseorang yang lebih rendah pada faktor ini, semakin tinggi kesejahteraan subjektif mereka.

·                 Trust: Atribusi seseorang membuat pandangan motive tentang orang lain,orang yang mendapat skor tinggi pada kepercayaan denderung membuat atribusi optimis dan mendapatkan kepuasan hidup yang lebih besar
·      Internal locus of control and desire for control: keyakinan dan keinginan untuk kontrol atas kehidupan seseorang, skor seseorang tinggi pada faktor-faktor ini, disana semakin tinggi subyektif kesejahteraan.

·         Hardiness: kecenderungan untuk meminimalkan efek dari peristiwa stres dari  adaptasi dengan dan mengevaluasi mereka dalam hal optimis.

·             Emotional stability and positive affect: bebas dari neurosis dan suasana hati negatif, perasaan, dan emosi, kondisi ini berkorelasi positif dengan kesejahteraan subjektif.

·         Self-esteem: orang-orang yang merasa nyaman dengan dirinya memiliki skor tinggi dalam kesejahteraan subjektif.

Pembahasan:

    Dalam suatu lingkungan perusahaan yang selalu menuntut karyawan-karyawan yang harus berkompeten dalam bekerja dan kejujuran dalam setiap hal apapun untuk membentuk kepercayaan, terkadang ada juga karyawan yang berbuat hal-hal yang sedikit menyimpang dalam hal kejujuran perusahaan juga menghindari ancaman yang negatif atau repressive- defensiveness.
    
    Atribusi (trust) perusahaan untuk membuat keputusan pada karyawan-karyawannya, karyawan dengan karyawan untuk membentuk komitmen dalam memajukan perusahaan dan juga untuk meningkatkan kualitas karyawan.
  
     Oleh karena itu untuk membentuk keyakinan dan keinginan karyawan perusahaan, seorang atasan harus membentuk komitmen yang bagus, bersikap baik dan menyenangkan dalam menjalankan komitmen tersebut untuk membangun perusahan bersama, selain dari itu untuk mengevaluasi pekerjaan karyawan sangatlah penting dalam hal membentuk optimisme karyawan untuk kedepannya.
     
     Emotional stability and positive affect juga di perlukan di dalam lingkungan perusahaan dan pastinnya selalu bersikap positif, tidak emosi dalam bekerja sama untuk membentuk kesejahtraan antar karyawan dengan atasan.  
Self-esteem ketika seorang karyawan merasa bahagia dengan perusahaannya dan nyaman dalam bekerja ini artinnya kesejahtraan untuk lebih memajukan perusahaan akan semakin baik.

   
     
www.psikologizone.com
theories of personality, schultz