Evaluasi Observasi Sekolah SMP Negeri 1 Medan
Ini adalah
evaluasi kinerja dan evaluasi dengan teori terhadap kelompok kami dalam
mengobservasi SMP Negeri 1 Medan. Berikut adalah anggota kelompok kami
A. Evaluasi Terhadap Kinerja Kelompok
Pertama-tama
kami meminta izin dari pihak sekolah dengan mendatangi sekolah. Pihak sekolah
memberitahu untuk menemui wakil kepala sekolah yang merupakan bagian humas.
Saat itu hanya saya yang dari kelompok saya yang datang ke sekolah. Pada hari
itu tanggal 27 Maret 2014, saya datang tanpa membawa surat
dan ibu itu bilang datang lagi dengan surat
izin dari pihak fakultas. Saya kembali ke kampus dan mengurus surat izin dari pihak kampus dengan teman
sekelompok saya. Surat
dari pihak kampus baru diberikan pada hari selasa minggu depannya. Peraturan
dari dosen pengampu yang hanya memperbolehkan 2 kelompok dari kelas saja yang
bisa mengobservasi 1 sekolah. Dan ternyata sudah ada 3 kelompok yang ingin
mengobservasi SMP Negeri 1. Akhirnya kami mendiskusikan lagi dengan 2 kelompok
lain dan 2 kelompok lain memutuskan untuk mencari sekolah lain. Kami memberikan
surat izin pada
sekolah tanggal 3 April. Tetapi sekolah bilang bahwa kami tidak bisa langsung
observasi hari itu ataupun besoknya, memang agak sedikit diundur-undur oleh
pihak sekolah. Akhirnya setelah beberapa kali kami minta konfirmasi dari
sekolah, kami diizinkan untuk observasi hari Senin tanggal 7 April sedikit
gugup dan bingung karena ini adalah observasi kami yang pertama ditambah lagi
batas waktu pengumpulan laporan hanya tinggal 2 hari lagi, kami benar-benar
berusaha keras agar bisa memberikan laporan terbaik. Dalam kelompok kami saya Yessica
dan Imam Mustakim bagian dokumentasi dan Ayu Silvia dan Yuli Narti yang
melakukan observasi dalam kelas. Kami melakukan observasi jam 11 siang pada
kelas 7 Newton .
Nama-nama kelas di sekolah SMP 1 Medan cukup unik karena mereka tidak
menggunakan angka, melainkan menggunakan nama-nama ilmuwan dan tokoh-tokoh ini
merupakan metode pembelajaran yang bisa memudahkan murid untuk mengingat
nama-nama tokoh dengan mudah. Suasana sekolah yang bersih. dan asri
membuat sekolah tampak lebih nyaman dan tenang. Di kelas, suasana kelas cukup
bersih dan tidak terlalu sempit karena muridnya juga tidak terlalu banyak. Ini
memudahkan guru untuk berinteraksi dengan murid. Saat kami melakukan observasi
jam 11 siang, biasanya kalau sudah masuk pelajaran-pelajaran terakhir murid
akan terlihat malas-malasan dan mengantuk. Namun di kelas 7 Newton murid tetap terlihat bersemangat dan
berkonsentrasi mengikuti pelajaran ,begitu juga dengan guru yang mengajar. Saya
dan imam bertugas untuk melakukan dokumentasi dan berkeliling melihat
fasilitas-fasilitas sekolah. Sekolah SMP Negeri 1 memiliki area yang cukup luas
dan asri. Mereka memiliki 3 lapangan terpisah. Ada lapangan basket, voli dan sepak bola.
Lapangan basket dan voli terletak di tengah tengah sekolah, sedangkan lapangan
sepak bola terletak di belakang sekolah. Adapun fasilitas lain seperti
laboratorium, UKS, kantin dan tempat ibadah. Ada yang cukup unik dari kantin mereka. Ada kantin yang disebut
dengan english corner. Jika kita ingin makan atau membeli sesuatu dari kantin
ini, kita harus menggunakan bahasa inggris dengan penjualnya. Tujuannya untuk
membiasakan para murid menggunakan bahasa inggris dengan fasih. Setelah selesai
berkeliling kami kembali ke kelas untuk menyelesaikan observasi dalam kelas.
Pelajaran dalam kelas juga sudah mau berakhir. Kinerja kelompok kami saya nilai
cukup baik karena kami membagi tugas dengan seimbang sehingga pekerjaan kami
selesai lebih efisien dan cepat. Kami sangat berterima kasih kepada anak-anak
dan guru yang mau berpartisipasi dan mengizinkan kami untuk melakukan observasi
ini.
B. Evaluasi Hasil Observasi Berdasarkan
Teori Belajar
Kami
menggunakan teori belajar dari Pengondisian Operan. Saat di dalam kelas kami
melihat guru banyak menggunakan penguatan kepada murid yang aktif dan bisa
mengerjakan tugas dan mengikuti pelajaran dengan baik. Guru sering melontarkan
pujian kepada murid seperti, baik, bagus sekali, benar, dll. Pujian-pujian yang
diberikan oleh guru tersebut adalah penguatan positif. Penguatan positif yang
diberikan guru memancing murid untuk melakukan hal yang sama agar mendapat
pujian atau penguatan positif yang lain. Tetapi saat di kelas kami jarang
melihat guru melakukan penguatan negatif. Tetapi saat berada di kelas ada
beberapa siswa yang lewat di depan kelas dan berkeliaran, sepertinya mereka
tidak mengikuti pelajaran atau dikeluarkan dari kelas. Mereka dimarahi dan dibilang
untuk tidak berkeliaran dan segera masuk ke kelas. Bentuk nasihat dan marah
yang diberikan guru tadi adalah bentuk penguatan negatif. Penguatan negatif
diberikan agar mengurangi stimulus yang ada. Murid mengikuti perkataan guru
tersebut untuk menghentikan marah dan repetan yang diberikan guru tersebut. Ada juga bentuk hukuman
yang kami temukan saat berada di sekolah. Kami melihat beberapa murid yang
dihukum oleh guru. Mereka dihukum berdiri dan dimarahin. Hukuman yang diberikan
adalah untuk menghentikan suatu respon yang ada. Menurut teori kognitif Piaget,
anak pada masa SMP termasuk di dalam tahap operasional konkrit. Anak pada masa
ini dapat menyelesaikan masalah dengan logis jika mereka berfokus pada masa
kini, tetapi tidak dapat berpikir secara abstrak.
Berikut adalah
hasil laporan kami dalam bentuk slide.